Menurut Edward Jellar, salah seorang magician sekaligus penulis artikel magic di berbagai majalah sulap, mentalism adalah salah satu trik magic yang paling mudah dilakukan. Ia mengatakan bahwa mentalism terdiri dari 90% aksi panggung, 9% trik, dan hanya 1% kekuatan pikiran. Artinya, sebuah trik yang sangat sederhana pun bisa diangkat menjadi suatu show yang luar biasa selama dikemas dalam suatu aksi panggung yang memukau.
Edward juga menguraikan metode yang biasa dipakai oleh para mentalist dalam shownya sebagai berikut :
1. Menggunakan “stooges”, seolah-olah sukarelawan, padahal adalah asisten sendiri yang telah diberi tahu tentang hal-hal yang harus dilakukan di atas panggung sehingga show dapat berjalan dengan sukses. Metode ini paling mudah dan paling banyak dilakukan, walaupun akan menjadi suatu benaca besar apabila konspirasi dengan sang “stooges” terbongkar.
2. Menggunakan trik-trik sederhana yang dikembangkan sendiri, dan ditampilkan dalam atmosfer yang mendukung. Bisa saja triknya sangat sederhana, namun makna permainan, atmosfer, dan aksi panggung yang ditampilkan sangat megah. Itulah mengapa para mentalist selalu menceritakan latar belakang ataupun landasan pokok di setiap shownya.
3. Menggunakan analisa psikologis. Misalkan membaca bahasa tubuh dan gerak-gerik penonton. Metode ini cukup sulit untuk dipelajari, sehingga lebih banyak mentalist yang memilih menggunakan metode “kecepatan tangan” atau menggunakan trik.
4. Menggunakan kemampuan indra keenam, jika anda memang memilikinya. Edward sendiri mengaku ia tidak mempunyai indra keenam ataupun bertemu dengan magician yang memilikinya.
Kuncinya hanya satu, latihan, latihan, dan latihan. Dengan latihan rutin, anda bisa membangun sebuah atmosfer yang membuat para penonton percaya bahwa anda memiliki “kemampuan khusus” ataupun “kekuatan supernatural”.
1 komentar:
Ass Wr wb. Sayang artikel diatas terlalu simpel, dan tidak diberi contoh/cara latihannya dan sikap latihan meskipun hanya cara sederhana. makasih.
Posting Komentar
tulis komentarnya yah...