Sabtu, 19 Maret 2011

Interview With Jordan Gomez, French Champion of Magic



Jordan Gomez adalah seorang magician dari Perancis berusia 19 tahun. Ia telah menciptakan berbagai trik magic, dan sejak usia 17 tahun telah tampil dalam World Championship of Magic (FISM) di Beijing. Hingga saat ini, ia menjadi magician Perancis termuda yang pernah tampil di event tersebut. Berikut adalah wawancara yang dibuat oleh koresponden dari Hong Kong dalam bahasa Inggris untuk seorang magician Perancis, diedit dan diterjemahkan di India, dan dipublikasikan untuk pecinta dunia magic di Indonesia:
How did you get involved in magic?

From the age of five years I was an avid fan of the circus, I collected all about it and I was already beginning to juggle everything that went right at hand.

At the age of eight years I have taken circus classes for two years. I discovered so much in a short time: acrobatics, juggling, magic, theater, dance, mime ...

Later I focused discipline in which fascinated me most: the magic.

Sejak kapan anda mulai menggeluti dunia magic?

Sejak usia 5 tahun, saya merupakan penggemar berat sirkus. Saya mulai mengoleksi berbagai hal tentang sirkus, dan mulai melakukan juggling terhadap barang apapun yang saya pegang.

Saat berusia delapan tahun, saya mengikuti kelas sirkus selama dua tahun. Saya mempelajari banyak hal dalam waktu yang singkat tersebut : akrobat, juggling, magic, teater, dance, pantomim.

Kemudian saya memutuskan untuk fokus ke salah satu bidang, dan yang paling memukau saya adalah magic.


How did you learn?

At the age of ten years I enrolled in courses of magic "Magic Events" (the magic shop in Grenoble). At the time, my teacher was Pilou is now World Champion with his famous number Gavroche.

It is from her classes than any accelerated, I discovered a new way of working and new technologies. My close-up tricks was reserved for my family and friends, but my goal of creating was related to the circus scene.

Bagaimana anda mulai belajar?

Saat berusia 10 tahun saya mengikuti kursus sulap "Magic Events"(sebuah toko magic di Grenoble). Guru saya saat itu, Pilou, kini menjadi Juara Dunia dengan salah satu show terbaiknya, Gavroche.

Dari kelas itulah saya menemukan kemajuan yang pesat. Saya menemukan cara dan teknik baru untuk mengembangkan magic. Trik-trik close-up hanya saya mainkan untuk keluarga dan teman dekat, namun tujuan saya adalah untuk menciptakan sulap yang berhubungan dengan adegan-adegan sirkus.


What is your background?

At the age of eleven I had created my first scene number: Manipulation cards unfolding in an unbelievable speed;

Well I had fun on stage with this issue, so I attended my first contest of magic in Belgium during which I won the grand prize. This event was a trigger for me to state reasons and the release of new contracts .

I more than any desire to create new things and make my number even more impressive. I then surrounded by a team of magicians as Pilou Grenoble, Artmik, Jean Philippe Loupi ,Candide and Maxime Delforge for technical side and creative lighting.

In July 2009, I got my degree in Electrical Engineering as a spare. And shortly after at the age of seventeen years is where I had the honor of representing the French with my magic number at the World Championships of Magic Beijing. Now I am chance to live my passion.

Apa latar belakang anda?

Saat berusia 11 tahun, saya mulai melakukan show andalan saya, manipulasi kartu yang dilakukan dengan kecepatan tinggi.

Saya merasa sangat senang dengan permainan saya di panggung, dan memutuskan untuk mengikuti kontes di Belgia, dan berhasil memenangkan Grand Prize. Hal itulah yang kemudian memacu saya untuk menciptakan kontrak baru dan melangkah lebih jauh lagi.
Saya memiliki hasrat dan keinginan yang sangat tinggi untuk membuat permainan saya lebih dan lebih hebat lagi. Dalam proses itu, saya dibantu oleh satu tim magician seperti Pilou Grenoble, Artmik, Jean Philippe Loupi ,Candide dan Maxime Delforge di mana mereka bertindak sebagai tim kreatif sekaligus pelatih teknik.
Pada tahun 2009 saya menyelesaikan pendidikan saya di bidang teknik elektronik, dan pada tahun itu juga saya mendapat kesempatan untuk mewakili Perancis dalam World Magic Competition (FISM) di Beijing. Saya merasa saya benar-benar menekuni bidang yang saya sukai, yaitu magic.


Which path advise a beginner magician?

Before anything else, I think it is important to discover and study the basics of magic. It is also worth a look at history, which are our precursors? What did they do? What have they invented? Culture is essential, particularly in what we love.

About learning, there are different media such as books and movies. It is good to combine the two, because the books are good for the imagination and videos for the timing.

And it is curious in that you learn, that we find new ideas. Personally I am interested in the show in general: the circus, theater, cinema, music. It is an endless source of inspiration especially for the creation of a new round, a character or a scene.

And then there is no miracle, you have to practice every day with rigor before a mirror, a camera, friends, play the maximum time before an audience and above all, the most important: have fun in what we do.

One last tip: Remember to Dream! Dream your number and your brain does the rest.

Apa tips anda untuk magician pemula?

Sebelum menuju ke hal lain, yang terpenting adalah menemukan dan mempelajari dasar-dasar magic. Akan sangat baik jika anda juga mempelajari sejarah di balik teknik-teknik dasar dan magic tersebut. Siapa saja magician pendahulu kita? Apa saja yang berhasil mereka ciptakan? Budaya juga sangat memegang perananan penting dalam hal apapun yang berhubungan dengan aktivitas kita.

Untuk masalah mempelajari sulap, ada berbagai media yang bisa anda gunakan, di antaranya adalah buku dan video. Sangat bagus apabila anda belajar mengkombinasikan keduanya, karena belajar dari buku berguna untuk mengembangkan imajinasi anda, dan belajar dari video sangat berguna untuk mempelajari timing saat menampilkan magic.

Dan berusahalah untuk menemukan ide-ide baru dari hal yang anda pelajari. Secara pribadi, saya tertarik pada seni pertunjukan secara umum : sirkus, teater, bioskop, dan musik. Ketertarikan itu sangat berguna sebagai sumber inspirasi untuk menciptakan adegan dan karakter di atas panggung.

Tidak ada yang disebut "keajaiban". Anda harus berlatih dan berlatih tiap hari di depan cermin, kamera, dan teman dekat sebelum mempertontonkannya ke real audience. Lakukanlah semua itu dengan perasaan senang .
Satu tips terakhir : Ingatlah untuk terus bermimpi! Berpikirlah untuk bermimpi tentang pertunjukan anda, dan biarkan otak anda menyelesaikan tugas selanjutnya.


Name one or two towers that come to mind as the most beautiful to watch and practice.

I like when a DJ in the audience threw a CD used when mixing. The same image among magicians, and even if it's not really a tour: maps boomerangs! Is something visual that occupies much space and that always amazes me.

And then this little fact that I have learned recently: the match that lights itself. The version of a street magician in New Delhi, far from our electronic gimmicks or chemicals.

Sebutkan satu atau dua hal yang sangat indah untuk ditonton dan dilatih

Saya suka saat seorang DJ melempar CD-nya saat melakukan mixing. Untuk magic show, saya selalu terpesona melihat pertunjukan yang berhubungan dengan bumerang, sangat visual dan selalu membuat saya terpesona.

Ada satu hal lagi yang juga baru-baru ini saya pelajari : sebuah korek yang bisa menyala sendiri. Sebuah versi yang saya kembangkan dari street magician di New Delhi, sangat jauh dari unsur gimmick elektronik atau kimia.


What are the benefits of magicians who impressed you?

Peter Marvey with its number handling. I remember this show presented by Sylvain Mirouffew years ago: "Magic in Las Vegas," a road movie which presented the best magicians of the time.

It was then that I discovered for the first time. I was then lucky enough to play with him several times in 2005, and watch his next number is even more magical!

There are other artists like Danny Cole. When I saw his number FISM Hague in 2003 I started to scratch a few CDs.

There are many other numbers that marked me. To me these are examples in their field, here are some:

Pilou to its occupation of every inch of a scene; Artmik for his poetry and new outbreaks of doves; Arno for the spectacular side of his number; Nestor Hato for its unique character, Jeff McBride for his stage presence, Jerome Helfenstein ; Otto Wessely and Gaetan Bloom for their genius emerges universe Szanyiel Michael for his visual humor; Timo Marc pleasure he shares on stage, Yo Kato and Kenji Minemura for their ingenious ideas "Made in Japan".

Siapa magician yang menginspirasi dan membuat anda kagum?

Peter Marvey dengan rutin-nya. Saya ingat ketika show itu dimainkan oleh Sylvian Mirouffew beberapa tahun lalu dalam "Magic in Las Vegas", sebuah pertunjukan yang ditampilkan oleh magician terbaik.
Pada tahun 2005, saya sempat bermain satu panggung dengannya, dan mendapat kesempatan lebih untuk menyaksikan pertunjukannya yang lebih magis.

Ada juga sosok seperti Danny Cole, yang membuat saya terinspirasi untuk berlatih lebih keras dengan CD saya setelah menyaksikannya di FISM Hague tahun 2003.

Ada beberapa magician yang sangat berpangaruh bagi saya, di antaranya :
Pilou adalah sosok yang sangat bagus dalam menciptakan adegan dan karakter di panggung magic show; Artmilk dengan puisi-puisi dan ide baru untuk pertunjukan dengan burung merpatinya; Arno dengan rutin-nya yang luar biasa; Nestor Hato dengan karakternya yang unik; Jeff McBride dengan eksistensinya di panggung; Jerome Helfenstein, Otto Wessely, dan Gaetan Bloom dengan kejeniusan mereka; Szanyiel Michael dengan visual humornya; Timo Marc dengan kebahagiaan yang selalu ia bagi di atas panggung, serta Yo Kato and Kenji Minemura dengan originalitas mereka yang benar-benar "made in Japan".


What are the styles of magic that attract you?

Magic when mixed with other things such as dance, comedy, circus, mime, the Pickpocket, new technologies etc.. Especially the visual numbers, because it is an "international language". A English or Japanese see and understand the same thing without needing translation.

For close-ups, impromptu magic with everyday objects.

Apa jenis magic yang anda sukai?

Magic yang bisa digabungkan dengan berbagai macam hal seperti sirkus, dance, pantomim, pickpocket, teknologi modern, dan sebagainya. Khususnya magic dengan efek rutin visual yang kuat, karena hal itu sendiri adalah "bahasa internasional". Baik orang Inggris maupun orang Jepang bisa memahami efek tersebut tanpa memerlukan penerjemah.

Untuk close-up, saya menyukai magic impromptu (dapat dilakukan tanpa persiapan) dengan objek sehari-hari.


What are your hobbies besides magic?

The show in general, whether live or on YouTube. I'm a fan of Cirque du Soleil, Blue Man Group, Michael Jackson, Rowan Atkinson, Elie Kakou, Jim Carrey and Francis mess.

I love music, like everyone else. And then take pictures of anything and everything. Not to mention travel. It's everything I love.

Apa hobi anda selain magic?

Well, hobi saya adalah melaukan show, baik live show ataupun melalui Youtube. Saya seorang fans dari Cirque du Soleil, Blue Man Group, Michael Jackson, Rowan Atkinson, Elie Kakou, Jim Carrey dan Francis Mess.

Saya menyukai musik, seperti semua orang. Saya juga mempunyai hobi untuk mengambil foto benda apapun. Juga berjalan-jalan. Itu tadi adalah hal-hal yang saya sukai.


Profil Jordan Gomez

Nama Lengkap : Jordann Gomez

Date Of Birth : August 17, 1991

Penghargaan :

Representing France at World Championships of Magic in Beijing

5th World Champion of manipulation FISM

French Champion Belgium Grand Prix 1st prize

"Mister X" 1st prize in Paris

1st prize in Auxerre

1st prize in Cannes

1st prize in Belgium

1st prize Young Talent

Merlin gold in Meribel Mandrake gold

Jordan Gomez, seorang magician muda yang telah membuat saya berpikir lebih dalam setelah membaca interviewnya. Ia adalah sosok yang berdedikasi tinggi dan berusaha untuk terus dan terus mengembangkan magic, dan tidak cepat puas dengan apa yang diraihnya. Bayangkan jika Jordan Gomez merasa cukup puas dengan seritikat kursus magic yang ia dapat di usia 10 tahun, dan beralih dari dunia magic. Pasti ia tidak akan menjadi magician internasional seperti sekarang. Ini adalah sebuah pelajaran berharga bagi magician muda Indonesia. Jangan cepat puas jika anda berhasil menampilkan satu buah trik ke teman-teman anda. Bawalah trik tersebut ke atas panggung, teruslah kembangkan menjadi seuatu yang spektakuler, dan tunjukkan diri anda kepada dunia. Keep doing magic, dan maju terus dunia magic Indonesia!

source : wikumagic.org

0 komentar:

Posting Komentar

tulis komentarnya yah...

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites